MANASIK UMRAH
Regulasi

MANASIK UMRAH

by Admin Easy Umroh | 29-11-2025 08:08

Ibadah umrah sangat dianjurkan, bahkan wajib bagi yang mampu. Nah, agar ibadah ini bernilai dan menjadi umrah maqbulah, maka perlu diketahui bagaimana manasik (tatacara) melakukannya. Begini…

IHRAM

1

Jika kamu akan melaksanakan umrah, dianjurkan untuk mempersiapkan diri sebelum berihram dengan mandi sebagaimana seorang yang mandi junub, memakai wangi-wangian yang terbaik  pada badan (bukan pada kain ihramnya) jika ada, memotong kuku, bulu ketiak dan kemaluan, memendekkan kumis dan memakai pakaian ihram.

2

Pakaian ihram bagi laki-laki berupa dua lembar kain ihram yang berfungsi sebagai sarung (disebur izar) dan penutup pundak (rida). Bagi wanita, memakai pakaian yang telah disyari’atkan yang menutupi seluruh tubuhnya. Namun tidak dibenarkan memakai cadar/niqab (penutup wajahnya) dan tidak dibolehkan memakai sarung tangan.

3

Berihram dari miqat  dengan mengucapkan:

لَبَّيْكَ عُمْرَةً

labbaika ‘umroh

(aku memenuhi panggilan-Mu untuk menunaikan ibadah umrah).

4

Kalau kamu khawatir tidak dapat menyelesaikan umrah karena sakit atau adanya penghalang lain, maka dibolehkan mengucapkan persyaratan setelah mengucapkan kalimat di atas dengan mengatakan,

اللَّهُمَّ مَحِلِّي حَيْثُ حَبَسْتَنِي

Allahumma mahilli haitsu habastani

(Ya Allah, tempat tahallul di mana saja Engkau menahanku).

Dengan mengucapkan persyaratan ini—baik dalam umrah maupun ketika haji–, jika kamu terhalang untuk menyempurnakan manasik, maka Kamu diperbolehkan bertahallalul dan tidak wajib membayar dam (menyembelih seekor kambing).

5

Tidak ada shalat khusus untuk berihram, namun jika bertepatan dengan waktu shalat wajib, maka shalatlah lalu berihram setelah shalat.

6

Setelah mengucapkan “talbiyah umrah” (pada poin 3), dilanjutkan dengan membaca dan memperbanyak talbiah, dengan mengeraskan suara bagi laki-laki dan lirih saja bagi perempuan, hingga tiba di Makkah. 

Begini kalimat talbiyah:

 

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَك لَبَّيْكَ ، إنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَك وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَك

Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syariika laka labbaik. Innalhamda wan ni’mata, laka wal mulk, laa syariika lak”.

(Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu,  aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kekuasaan hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu).

7

Jika memungkinkan, kamu mandi sebelum masuk kota Makkah. Ini   dianjurkan.

8

Masuk Masjidil Haram. Dahulukan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid:

اللَّهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ.

Allahummaf-tahlii abwaaba rohmatik

(Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu)

THAWAF UMRAH

9

Terus menuju ke Hajar Aswad, lalu menghadapnya sambil membaca “Allahu akbar” atau “Bismillah Allahu akbar” lalu mengusapnya dengan tangan kanan dan menciumnya. Jika tidak memungkinkan untuk menciumnya, maka cukup dengan mengusapnya, lalu mencium tangan yang mengusap hajar Aswad. Jika tidak memungkinkan untuk mengusapnya, maka cukup dengan memberi isyarat kepadanya dengan tangan (istislam), namun tidak perlu mencium tangan yang memberi isyarat. Ini dilakukan pada setiap putaran thawaf.

10

Kemudian kamu lakukan thawaf, mengitari  Ka’bah dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad pula. Ini satu putaran. Lakukan 7 putaran. Dan disunnahkan berlari-lari kecil pada 3 putaran pertama dan berjalan biasa pada 4 putaran terakhir. Pada saat thawaf disunnahkan idhtiba’, membuka pundak sebelah kanan.

11

Disunnahkan pula mengusap Rukun Yamani pada setiap putaran thawaf. Namun tidak dianjurkan mencium rukun Yamani. Dan apabila tidak memungkinkan untuk mengusapnya, maka tidak perlu memberi isyarat dengan tangan.

12

Ketika Kamu berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, disunnahkan membaca,

رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Robbana aatina fid dunya hasanah, wa fil aakhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar

(Ya Rabb kami, karuniakanlah pada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta selamatkanlah kami dari siksa neraka). (QS. Al Baqarah: 201)

13

Tidak ada dzikir atau bacaan tertentu pada waktu thawaf, selain yang disebutkan pada no. 12. Dan disaat thawaf kamu boleh membaca Al Qur’an atau do’a dan dzikir yang ia suka. Pada saat thawaf kamu harus dalam keadaan suci dari hadats.

14

Setelah thawaf, tutuplah kembali pundak yang terbuka tadi, lalu menuju ke maqam Ibrahim sambil membaca,

وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى

Wattakhodzu mim maqoomi ibroohiima musholla

(Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat) (QS. Al Baqarah: 125).

15

Shalat sunnah thawaf dua raka’at di belakang Maqam Ibrahim, pada rakaat pertama setelah membaca surat Al Fatihah, membaca surat Al Kaafirun dan pada raka’at kedua setelah membaca Al Fatihah, membaca surat Al Ikhlas.

16

Setelah shalat disunnahkan minum air zam-zam dan menyirami kepala dengannya.

17

Kemudian Kembali ke Hajar Aswad, bertakbir, lalu mengusap dan menciumnya jika hal itu memungkinkan atau mengusapnya atau memberi isyarat (istislam) kepadanya.

SA’I UMRAH

18

Kemudian, menuju ke Bukit Shafa untuk melaksanakan sa’i umrah dan jika telah mendekati Shafa, membaca,

إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ

Innash shafaa wal marwata min sya’airillah

(Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah) (QS. Al Baqarah: 158).

Lalu mengucapan,

نَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللَّهُ بِهِ

Nabda-u bimaa bada-allah bih”.

19

Menaiki bukit Shafa, lalu menghadaplah ke arah Ka’bah hingga melihatnya—jika hal itu memungkinkan—, kemudian membaca:

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ  (3x)

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ

“Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. (3x)

Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian untuk-Nya. Dia yang menghidupkan dan yang mematikan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata. Dialah yang telah melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan mengalahkan tentara sekutu dengan sendirian.”

20

Bacaan ini diulang tiga kali dan berdoa di antara pengulangan-pengulangan itu dengan do’a apa saja yang dikehendaki.

21

Lalu turun dari Shafa dan berjalan menuju ke Marwah.

22

Disunnahkan berlari-lari kecil dengan cepat dan sungguh-sungguh di antara dua tanda lampu hijau yang beada di Mas’a (tempat sa’i) bagi laki-laki, lalu berjalan biasa menuju Marwah dan menaikinya.

23

Setibanya di Marwah, kerjakanlah apa-apa yang dikerjakan di Shafa, yaitu menghadap kiblat, bertakbir, membaca dzikir pada no. 19 dan berdo’a dengan do’a apa saja yang Kamu kehendaki, perjalanan (dari Shafa ke Marwah) dihitung satu putaran.

 

24

Kemudian turunlah, lalu menuju ke Shafa dengan berjalan di tempat yang ditentukan untuk berjalan dan berlari bagi laki-laki di tempat yang ditentukan untuk berlari, lalu naik ke Shafa dan lakukan seperti semula, dengan demikian terhitung dua putaran.

25

Lakukanlah hal ini sampai tujuh kali. Nanti akan berakhir di Marwah.

26

Ketika sa’i, tidak ada dzikir-dzikir tertentu, maka boleh berdzikir, berdo’a, atau membaca bacaan-bacaan yang dikehendaki.

27

Baik juga membaca do’a ini:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ

Allahummaghfirli warham wa antal a’azzul akrom”

(Ya Rabbku, ampuni dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa dan Maha Pemurah), 

karena telah diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud dan ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya mereka membacanya ketika sa’i.

TAHALLUL

28

Setelah selesai sa’i, kamu lakukan tahallul, yaitu bagi laki-laki  memendekkan seluruh rambut kepala atau mencukur gundul, dan yang mencukur gundul itulah yang lebih afdhal. Adapun bagi wanita, cukup dengan memotong rambutnya sepanjang satu ruas jari.

30

Setelah memotong atau mencukur rambut, maka berakhirlah ibadah umrah mu, dan Kamu telah dibolehkan untuk mengerjakan hal-hal yang tadinya dilarang ketika dalam keadaan ihram.

 

Demikianlah ringkasan amalan umrah yang Kamu harus lakukan.

 

 

easy umroh ~ memudahkan perjalanan umrahmu

Powered by Froala Editor


Olivia Rhye

Admin easyUmroh

Admin

Baca Juga
LIHAT SEMUA
Segera Hubungi Kami